Desahanmalam1,Indah adalah seorang mahasiswi asal Surabaya, Jawa Timur.
Aku mengenalnya ketika kami sama-sama menjadi peserta dalam kegiatan workshop
bagi mahasiswa/i. Dia peserta dari sebuah sekolah tinggi ekonomi di kota S,
sedangkan aku dikirim mewakili kampusku.
Agen Poker Terpercaya Selama workshop, sebenarnya aku sudah mulai merasa kalau dia memperhatikanku, sayang dia sudah mempunyai pacar.,Sehingga hubungan kami saat itu hanya sebatas SMS. Sampai pada satu jumat malam di bulan November tahun 2012, Indah menelponku. Intinya dia mengatakan bsok pagi akan ke kota Y dan minta aku menjemputnya di terminal.
Perkiraan kalau dia berangkat dari Kota S jam 7, maka jam 10 atau paling lambat jam 11 dia akan tiba di Y. Keesokan harinya pukul 10 pagi aku sudah stand by di terminal bus. Saat sedang mencari-cari, tiba-tiba saja dari belakang Indah mengagetkanku.Dia tidak banyak berubah, tinggi 168 cm, rambut sebahu, bentuk wajahnya tirus mirip seperti artis Nia Ramadhani, namun tubuh Indah lebih berisi, terutama dengan payudara yang berukuran 34 B.
Sesaat aku terpana melihanya, lal tiba-tiba saja ia memelukku.“mas, aku kangen. Pengen banyak cerita sama kamu, pengen tukar pikiran dan diskusi kaya saat workshop dulu” ungkapnya. “iya..iya..udah ah, ga enak diliat orang banyak” kataku sambil melepaskan pelukannya. “Mau nginap dimana kamu malam ini? Masak mau langsung pulang ke S?”tanyaku. “aku nginap di kost mas Ido aja boleh khan?”jawabnya. “mana boleh non, bisa digrebek ama orang kampung” jawabku.
Akhirnya dia sepakat akan tidur di sebuah hotel melati dekat kostku, biayanya aku bantu setengah, karena dia juga tidak membawa banyak uang.Singkatnya, setelah Indah mandi dan berganti pakaian kami berjalan-jalan keliling kota Y, selama perjalanan, dia banyak bercerita tentang hubungannya dengan cowoknya yang mulai renggang dan sering diwarnai pertengkaran. Setelah makan malam, jam 9 malam aku mengantarkan dia kembali ke hotel tempatnya menginap.
Setelah itu aku kembali ke kos. Pukul setengah 11 malam Indah menelponku. “mas, aku ga bisa tidur, hotelnya serem, mas Ido kesini donk, temanin aku” pintanya.,Maka aku pun langsung menuju hotel itu. Ketika menuju kamar Indah , aku sempat melihat beberapa pasangan chek in, ada yg masih muda, ada pula yang sudah berumur. Pahamlah aku bahwa hotel ini termasuk hotel esek-esek yang banyak dibicarakan teman-teman kampusku. Kamar yang ditempati Indah berada di ujung lorong, sehingga terlihat memang lebih luas, Indah masih belum ganti baju, “aku mau k kamr mandi takut mas,
Lampunya kecil” jawabnya ketika kutanya kenapa ga ganti baju. “Ya udah, aku disini, kamu cuci muka trus ganti baju tidur ya” kataku.,Sementara aku tiduran diatas spring bed, ternyata karena takut (atau entah sengaja) Indah ganti baju tanpa menutup pintu kamar mandi, tentu saja aku bisa melihatnya dari kaca besar di depan pintu kamar mandi. Dari situ aku melihat Indah hanya mengenakan celana dalam, tanpa BH di balik daster tidurnya.,
Dengan menggunakan daster, Indah naik ke atas spring bed dan berbaring di sebelahku. Sedikit ja’im aku kemudian duduk, “kamu mau tak tungguin disini atau aku pulang aja ke kost?” tanyaku. “Mas Ido disini aja, khan kita ga ngapa-ngapain” jawabnya. Aku pun turun dari spring bed dan duduk di kursi berlengan yang ada dalam kamar itu. “lho, kok di situ sich? Disini aja ama aku. Kan tempat tidurnya masih luas” protes Indah . Dari pada diprotes terus (dan karena memang ngarepin) aku pun kembali berbaring di sebelahnya..
Lama kami terdiam, aku kira dia sudah tertidur, sehingga aku kemudian membuka ikat pinggang dan retslueting celana jeansku, karena aku memang tidak biasa tidur dengan celana jeans, Bahkan kadang aku tidur hanya dengan celana pendek, tanpa celana dalam. “kenapa mas? Sesak ya?” Tanya Indah yg ternyata belum tidur. “iya, aku ga biasa tidur pakai jeans” jawabku. “ya udah, celananya dibuka aja, mas Ido pakai selimut ini lho” kata Indah lagi smbil menyerahkan selimut dan kemudian membalik badannya. Jadilah aku hanya bercelana dalam berbungkus selimut tidur disamping Indah .
Sekitar jam 3 dinihari, aku terbangun karena seperti mendengar suara tangis. Ketika kubuka mata, ternyata di depanku Indah menangis sambil memandangku. Aku yang bingung kemudian bertanya kenapa, bukannya menjawab, tangis Indah justru makin kuat. Khawatir diduga melakukan kekerasan oleh orang diluar kamar, aku menarik Indah dan mendekapnya.Indah memelukku erat dan bercerita bahwa awal mula tidak harmonisnya hubungan antara dia dengan cowoknya karena cowoknya memaksa dia untuk berhubungan badan.
Benar-benar iba, aku pun mendekapnya dalam pelukanku.Lupa kalau saat itu aku hanya memakai celana dalam. Makin lama saling berpelukan, kami pun makin terbawa suasana, dari hanya saling memeluk dan berpandangan, perlahan bibir kami mulai saling mendekat dan berpagutan, rasa asin dari air matanya tak kurasakan, yang ada hanyalah nafsu, Indah pun mulai menunjukkan hal yang sama.,Nafasnya makin memburu, permainan lidahnya makin agresif, bahkan gerakan tangannya mulai meremas lengan dan kaos yang kukenakan.
Remasannya makin lama malah menarik kaosku ke atas, seolah meminta aku melepasnya, maka kubuka kaosku dan tinggal bercelana dalam dihadapan Indah . Melihat dadaku yang ditumbuhi bulu halus, Indah terlihat makin bernafsu, dia memegang dadaku dan meremasnya, aku pun merasa tak perlu berbasa-basi lagi, maka segera kutarik keatas pula dasternya, sehingga dia pun hanya tinggal memakai celana dalam.,Kami sempat saling memandang, “mas, aku pernah menolak dia untuk ML sama aku, sampai dia memaksaku dan bahkan mendekap mulutku dengan bantal, tapi sekarang aku ikhlas mas, kalau kamu mau jadi pacarku, aku ikhlas menyerahkan diriku ke kamu malam ini” kata Indah sambil menangis.
Aku tidak menjawab, aku kembali menariknya ke pelukanku, memberinya waktu untuk melepaskan semua beban yang ada dihatinya. Namun tak lama kemudian, dia mulai kembali menciumi bibirku. Kami pun kembali saling berpagutan, kali ini tidak ada lagi ja’im di benakku. Sambil tetap berciuman bibir, tanganku mulai meremas-remas dada dan pantatnya. Dia yang mulanya hanya meremas lengan dan dadaku, perlahan tangannya turun tapi terhenti di atas perutku. Karena tak sabar, langsung kuarahkan tangannya untuk memegang penisku.Dan dia pun menggenggam penisku dengan kuat.
Agen Poker Terpercaya Bibirku mulai turun ke lehernya, kugigit pelan dan kuhisap-hisap sehingga meninggalkan bekas merah di kulitnya yang putih, terus aku turun dan mulai mendekati dadanya, kuhisap toketnya, sambil terkadang kupilin putingnya bergantian, dia makin bergoyang liar remasan-remasan tangannya mulai membuat perih di tubuhku. Aku terus menggigit-gigit pelan dan menghisap tubuhnya, turun ke perut dan terus turun, sampai pada batas atas celana dalam hitam yang dikenakannya.,
Aku berhenti, dan memandangnya, “boleh aku buka?” tanyaku, dia mengangguk dengan menatapku sayu. Dengan kedua tangan kubuka penghalang terakhir antara aku dan lubang kenikmatannya, bulu-bulu kemaluannya tipis dan wangi menunjukkan dia rajin merawat propertinya itu. Belahan vaginanya masih sangat rapat, kuminta dia untuk melebarkan kedua kakinya, dia sempat menolak, “malu mas” tapi setelah aku sedikit memaksa, di pun mulai melebarkan kedua kakinya, menunjukkan bagaian dalam vaginanya yang berwarna merah muda.
Langsung kucium, kujilat dan kuhisap-hisap semua bagian vaginanya, mulai bagian labia mayora (bener ga sich itu namanya?) sampai klitorisnya yang berbentuk tonjoan sebesar kacang tanah. Dan akibatnya, Indah seperti kesetanan, pinggulnya naik-turun berusaha menghindari seranganku ke vaginanya, “udah mas, udah.. geli..aku geli…” tukasnya. Tapi aku pun terus berusaha merapatkan bibirku ke titik sensitive itu.Dan tiba-tiba dia berkata “maasss, aku…mau.. pipis….” belum sempat aku menarik kepalaku dari pangkal pahanya, justru kedua paha itu menjepit kepalaku, kedua tangannya menekan kepalaku semakin mendekati vaginanya dan pinggulnya diangkat tinggi-tinggi.
Dia mendapatkan orgasme pertamanya setelah ku rangsang dan ku oral selama 15 menit. Tak ayal cairan vaginanya pun membasahi hidung dan mulutku. Aroma dan rasa yang khas membuatku makin bernafsu terus kuhisap semua cairan yang keluar dari lubang itu sampai habis. Setelah jepitan pahanya agak melonggar, aku langsung kembali ke sampingnya. Kucium bibirnya sambil kubelai-belai toketnya. “Enak, ga ?” tanyaku. “Enak banget, aku sampai lemes banget. Mas Ido pasti udah sering ya, kok pengalaman banget?” tanyanya maka kujawab “ aku baru pertama sama kamu ini kok.
Aku Cuma sering liat BF aja” “wah, pantes, belajarnya dari film” kata Indah sambil tersenyum dan memelukku. Setelah 1 menit, dia mencium bibirku dan bertanya “sekarang aku mesti gimana buat gentian muasin mas Ido ?” Aku pun tersenyum dan melirik penisku yang kepalanya sudah keluar dari batas celana dalamku.Dia tersenyum, lalu mulai bergerak membuka celana dalam yang aku kenakan. Dia memegang penisku lalu bertanya “mau diapain ini mas?” pertanyaan lugu yang menggoda, tapi karena malas basa-basi lagi aku pun menjawab “masukin donk, tapi sebelumnya diisep dulu” dia tersenyum, lalu mulai mengocok pelan penisku.
Setelah agak keras, dia mulai memasukkan junior ke dalam mulutnya dan menghisapnya, tapi karena memang belum pernah (setidaknya menurut pengakuannya) maka rasanya pun tidak terlalu enak. Agak sakit malah, karena beberapa kali menyentuh giginya. “jangan kena gigi donk yang, sakit” kataku. “aduh mas, sorry, aku ga bisa kaya gini” jawabnya “Mas langsung masukin aja yah, aku pasrah kok” katanya. Lalu dia berbaring disampingku sambil membuka kedua kakinya.
Melihat posisi itu, aku pun bangkit, kujilati sebentar klitorisnya supaya agak basah, dia mulai mendesah pelan. Kubasahi juga ujung penisku dengan sedikit air liur, lalu mulai kugesek-gesekkan di depan lubang vaginanya. Meski mengaku sudah tidak perawan karena paksaan mantan cowoknya, ternyata lubang vagina Indah sangat sulit ditembus. Masih sangat sempit, dan aku ga tega ketika sedikit memaksa mendengar dia menjerit tertahan, “aduh mas, sakit mas…” maka kutunda lagi memasukkan penisku dalam vaginanya.,
Sambil tetap kugesek-gesek, aku mulai mendorong ketika kurasa sudah cukup basah, berhasil masuk kepala penisku masuk kedalam vaginanya. Di sinilah aku merasakan perbedaan antara vagina Indah dengan vagina milik Ika,Icha dan Eta yang pernah kurasakan seblumnya. Kalau vagina lain kenikmatan itu sangat terasa ketika aku memasukkan penisku dalam-dalam, maka vagina Indah terasa sangat menjepit justru ketika baru sepertiga penisku masuk. Maka aku pun, hanya menggerakkan penisku maju mundur di titik itu.
Namun berbeda dengan yang kurasakan, Indah justru sangat kesakitan dengan cara itu. “mas, cabut dulu mas. Sakit mas” ujarnya. “ya, bentar yah, aku enak bgt nich sayang” kataku. Dia seperti menahan rasa sakit, bibirnya digigit. “mas, udah dulu donk…sakit nich, perih…” katanya lagi. Sebenarnya aku ga tega, tapi aku pun merasakan kenikmatan dengan hanya bermain di permukaan vaginanya itu. Akhirnya aku mengalah dan memutuskan untuk mencabut penisku dari vaginanya.
Namun sebelum mencabut, aku ingin mencoba memasukkan keseluruhan batang penisku dalam vaginanya, maka kudorong penuh penisku ke dalam vaginanya, sedalam aku bisa, namun ternyata mentok dan aku bisa bisa merasakan dinding rahimnya tepat di depan kepala penisku.Saat itulah aku merasakan perubahan pada diri Indah . Dia yang semula menahan sakit sambil menggigit bibir dan memejamkan mata, tiba-tiba matanya terbuka lebar, mulutnya menganga tertahan.
“mmmaaaassssss……” suaranya tertahan dan bergetar. “mmmaaasss….”katanya. Tangannya mencengkram erat kedua lenganku.Sesaat kemudian dia berubah makin liar, setiap kali aku tarik mundur penisku, dia justru memajukan vaginanya seolah tidak mau melepaskan sedikit pun penisku dari vaginanya. Tangannya memelukku erat, kemudian tubuhnya tiba-tiba mendorongku berguling ke kanan sehingga sekarang dia berada di atas tubuhku.
Dia tetap memelukku erat sambil menggoyangkan pinggulnya ke semua arah, maju-mundur, kanan-kiri, depan-belakang bahkan diselingi memutar, aku yang merasakan perubahan ini kemudian mulai mengatur posisi, kuluruskan kedua kakiku dan menbiarkan tubuh Indah menguasaiku, dia menggerakkan pinggulnya ke segala arah bagai kesetanan, aku berusaha mengimbangi gerakannya dengan melawan arah setiap gerakan pinggulnya.Tetes keringat kami membasahi kasur, tapi keganasan Indah seolah tidak akan berakhir.
Beberapa saat kemudian tiba-tiba dia menekan dalam-dalam pinggulnya. Tangan kanannya mencengkram lengan kiriku dan tangan kirinya menjambak rambutku. Penisku seperti diremas-remas dengan kuat oleh vaginanya dan dia menjerit tertahan “aaaaaccchhhh……” tubuhnya mengejang, kaku sesaat lalu ambruk diatas tubuhku. “enak banget mas..enak banget….aku pengen ngentot terus ama kamu kaya gini. Enak banget” ujarnya berbisik di telingaku.,
Aku hanya tersenyum mendengar kata-katanya, sementara Indah masih terbaring lemas diatas tubuhku, penisku yang masih menancap dalam vaginanya bergerak-gerak mencari perhatian ;p dia pun merasakannya, dan mulai bangkit. “mas, aku lemes banget, mas diatas aja dech, aku pasrah. Udah lemes bgt nich”katanya. Dia lantas menjatuhkan tubuhnya, dan sambil membuka lebar tangan dan kakinya, dia berkata nakal “aku pasrah mas, perkosa aku, nodai diriku sepuasmu…..” sambil tersenyum nakal.,Agen Poker Terpercaya
Aku pun langsung, naik ke atas tubuhnya. Sengaja kuangkat kedua kakinya sambil kulingkarkan di pinggangku. “gini, biar kerasa makin enak” kataku, sesaat kemudian aku mulai mendorong penisku masuk dalam vaginanya. Ini perbedaan kedua antara vagina Indah dengan vagina lain yang pernah kurasakan, meski basah karena cairan orgasme sebelumnya, tapi ketika kumasukkan, tetap aja penisku rasanya seperti dijepit dengan kuat. Aku pun mulai menggoyang pinggulku maju-mundur.
Setelah melihat liarnya Indah saat kumasukkan dalam penisku, dan merasakan kenikmatan vaginanya saat di permukaan, maka kucoba memainkan masuknya penisku dengan ritme 3 plus 1, yaitu tiga kali aku dorong dengan hanya memasukkan sepertiga penisku, dan kemudian satu kali dorongan dalam yang memasukkan penisku sedalam-dalamnya sampai terasa mentok di dinding rahim Indah .,Dan efeknya, meski mengaku sudah lemas, tapi tiap kali aku dorong dalam penisku dalam vaginanya, tubuh Indah seperti mengejang. Pinggulnya ikut terangkat tiap kali aku menarik penisku, dan suaranya tertahan “mmaaasss….” Dia terus meremas lenganku dan menggigit kuat bibirnya sendiri.
“mmmaaasss, jangan nyiksa aku doonkk… masukin yang daallleeem dddooonnkkk….” Pintanya dengan mata sayu menatapku dan suara bergetar. Karena kasihan, aku pun langsung menaikkan ritme goyanganku dengan mendorong dalam penisku dalam vaginanya.Dan Indah kembali kesetanan, dia membalas setiap tusukan penisku dengan gerakan pinggul yang ke segala arah, bahkan tangannya meremas erat kedua pantatku sambil menakannya agar makin dalam masuk dalam vaginanya.
“mmass, dalam lagi mmaaass, masukkiinn dalem lagi…eennaakk bangeettt masss….”ujarnya. Dan gerakan pinggulnya pun kurasakan makin terasa nikmat ketika vaginanya terasa memijat dan meremas-remas penisku, dan ini membuat aku pun mulai merasakan cairan lahar putih akan mulai muntah dari penisku.“Indah , aku mau keluar sayang, aku tarik yah” kataku.
Indah mengangguk, namun gerakan pinggulnya dan tangannya berkata sebaliknya, pinggulnya justru makin terangkat ke atas, sedangkan tangannya makin menekan pantatku untuk makin masuk ke dalam vaginanya. Sementara didalam pun penisku terasa makin kuat disedot, diremas dan dipijat otot-otot vaginanya. Akhirnya karena tak tahan aku pun memuntahkan pejuhku dalam vaginanya.
Crot.. crot.. crot..dan sedetik kemudian Indah kembali mengejang, badannya kaku dengan posisi tangan menekan pantatku agar makin mendorong masuk penisku dalam lubang vaginanya. “mmaaasss….aaaccchhhh….eeennna aakkkk” teriaknya tertahan dengan suar bergetar. Aku segera mencabut penisku dari vaginanya dan menjatuhkan badanku disampingnya. Kulirik jam di HPku, jam 7 kurang 20 menit. Berarti sekitar 3,5 jam kami memadu kasih dan mengejar surga dunia.
Aku mencium bibirnya sambil meremas toketnya. “Aku sayang kamu, mas…” kata Indah . Kami pun kembali tertidur sampai jam 10 pagi Setelah itu kami mandi bersama. Setelah sarapan aku kembali mengantar Indah ke terminal bus untuk kembali ke kota S. Sejak saat itu, aku berpacaran dengan Indah . Hubungan kami sempat berjalan selama sekitar 2 tahun, sampai akhirnya dia dijodohkan dengan seorang pIndahan tetangga kampungnya di Pekalongan. Sekarang dia telah memiliki 2 anak dan tinggal di kota S. Yang tidak pernah Indah tahu, bahwa dia bukan wanita pertama yang bercinta denganku, dan bahwa selama 2 tahun hubungan kami pun aku beberapa kali bercinta dengan wanita lain.Agen Poker Terpercaya
» Thanks for reading Gelora Birahi Sepasang Kekasih
0 Response to "Gelora Birahi Sepasang Kekasih"
Post a Comment